BEDENG SAPIH

Posted by IIS YUNINGSIH on Selasa, Agustus 07, 2018 with No comments
TEKNIS PEMBUATAN BEDENG SAPIH


Kegiatan pembuatan bedeng sapih merupakan kegiatan pembangunan sarana proses persemaian. Bedeng sapih berfungsi sebagai tempat perawatan bibit sampai siap tanam. Untuk memudahkan dalam perawatan bibit selama di bedeng sapih maka diperlukan teknis  pembuatan bedeng sapih yang tepat.

Adapun teknik pembuatan bedeng sapih yang telah dilaksanakan oleh KTH Pajar Laksana Desa Tanjungsari Kec. Gunungtanjung Kab. Tasikmalaya pada kegiatan Pembangunan Persemaian.
Cara membuat bedeng sapih sebagai berikut :
1.      Posisi bedeng sapih upayakan membentang dari utara ke selatan
2.      Meratakan lahan untuk bedengan, supaya polybag bisa ditata dengan baik
3. Buat bedeng sapih dengan ukuran 1 x 5 m, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan perhitungan bibit dan juga sinar matahari yang cukup.
4.     Jarak antar bedeng ± 40 cm atau menyesuaikan dengan kondisi lapangan
5.   Permukaan bedengan dinaikan/ditinggikan untuk menghindari tergenang saat musim hujan.
6.  Bedeng sapih diberi batas dengan menggunakan bambu atau bata merah, yang berfungsi sebagai penyangga polybag.
7.  Pembuatan bedeng sapih disesuaikan dengan banyaknya bibit yang akan dibuat.


TAHAPAN PEMBUATAN BIBIT SENGON

Posted by IIS YUNINGSIH on Selasa, Agustus 07, 2018 with No comments
TAHAPAN DAN KEGIATAN PEMBUATAN BIBIT JENIS SENGON
PADA KTH PAJAR LAKSANA DESA TANJUNGSARI KEC.GUNUNGTANJUNG KAB.TASIKMALAYA DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN PERSEMAIAN


Perlakuan benih sengon sebelum ditabur

Secara umum semua benih akan segera berkecambah jika di taburkan pada media yang cocok dengan lingkungan yang sesuai. Bagi benih yang telah diperlakukan dengan baik tetapi tidak tumbuh, berarti benih yang bersangkutan dalam keadaan dorman atau istirahat. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan perlakukan tertentu sebelum benih ditaburkan.
Perlakuan benih sebelum ditabur yang dilakukan oleh KTH Pajar Laksana Desa Tanjungsari Kec. Gunungtanjung  untuk jenis benih sengon dilakukan perlakuan benih secara fisik dengan cara disiram air mendidih selama 5-6 menit, lalu direndam dalam air biasa selama 24 jam.

Teknis penaburan benih sengon

Penaburan benih bertujuan untuk memperoleh kecambah yang sehat dan pertumbuhanya seragam. Cara penaburan benih berbeda menurut jenis dan ukuran benihnya. Untuk benih yang ukurannya besar seperti Paraseianthes falcataria bisa dengan cara ditaburkan menurut larikan dengan jarak tertentu. Teknis penaburan benih sengon yang telah dilakukan oleh KTH Pajar Laksana Desa Tanjungsari Kec. Gunungtanjung Kab. Tasikmalaya pada kegiatan Pembangunan Persemaian dalam penaburan benih sengon tidak ditabur menurut larikan melainkan dengan cara sebagai berikut :  
1. Media tabur untuk benih sengon menggunakan pasir yang telah diayak sebelumnya.
2.  Tempat tabur yang digunakan adalah bak kecambah yang terbuat dari kayu dengan ukuran 100 cm x 100 cm x 15 cm, atau disesuaikan dengan kebutuhan
3.     Cara penaburan
Benih sengon ditabur secara merata pada media pasir kemudian benih ditutup kembali dengan pasir halus dengan ketebalan ± 0,5 cm. Benih yang sudah ditabur disiram setiap hari pagi dan sore dengan menggunakan alat penyemprot yang pancarannya halus. Dalam waktu 2 hari biji mulai berkecambah.


Teknis Penyapihan Bibit Sengon
Penyapihan adalah proses pemindahan bibit dari bak kecambah ke plastik polybag. Penyapihan dilakukan apabila kecambah telah mencapai ukuran dan umur tertentu serta akar lateralnya belum berkembang. Kegiatan penyapihan yang dilaksanakan KTH Pajar laksana Desa Tanjungsari Kec. Gunungtanjung Kab.Tasikmalaya pada kegiatan Pembangunan Persemaian  penyapihan semai sengon ( Paraserianthes falcataria) dilakukan pada umur  9-11  hari setelah penaburan, dengan tinggi ± 3 cm, akar lateralnya belum berkembang dan sudah memiliki 2 daun. Penyapihan dilakukan pada waktu pagi sampe jam 11.00 dan sore.
Cara penyapihan Bibit adalah sebagai berikut :
1.  Sebelum semai dicabut disiram terlebih dahulu agar media lebih gembur sehingga mudah dicabut.
2.      Siapkan piring atau mangkok berisi air untuk menaruh semai yang akan dicabut.
3.      Pencabutan semai dilakukan pada semai yang tingginya telah mencapai 3 cm dengan dua kotiledonnya sudah berkembang baik (sudah keluar minimal 2 daun). Caranya kotiledon dipegang dan secara pelan-pelan diangkat serta akar didongkel dengan kayu/bambu.
4.   Semai tersebut ditempatkan pada piring yang berisi air, kemudian dibawa ke  bedeng sapih untuk ditanam dalam polybag yang telah disiapkan.
5.    Penanaman ke dalam polybag dengan cara membuat lubang sedalam 4 cm dengan bantuan tongkat/kayu.
6.   Semai dimasukkan ke dalam, lubang tersebut, kemudian ditutup kembali dengan cara menekan tanah di bagian kiri dan kanan lubang
7. Setelah selesai penanaman di polybag maka segera disiram dengan menggunakan alat penyemprot yang pancarannya halus.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyapihan semai antara lain :
ü  Akar tidak boleh terlipat
ü  Semai berdiri tegak lurus
ü  Semai tidak boleh terlalu dipegang agar terhindar dari luka
ü  Penyiraman semai harus hati-hati