BUDIDAYA TRIGONA

Posted by IIS YUNINGSIH on Rabu, April 29, 2020 with No comments


KEUNGGULAN LEBAH MADU Trigona sp
Budidaya lebah madu Trigona sp relatif lebih mudah dibandingkan dengan lebah madu Apis. Keunggulan Trigona sp antara lain :
§  Dapat dilakukan secara menetap
§  Tidak perlu pemeliharaan secara intensif
§  Variasi sumber pakan beragam
§  Tidak menyengat
§  Tidak memerlukan peralatan khusus
§  Relatif tahan hama penyakit dan tidak ada masa paceklik
§  Mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.


PEMILIHAN LOKASI BUDIDAYA
Pemilihan lokasi merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya dalam budidaya, selain kondisi iklim, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya lebah madu Trigona sp adalah :
§  Tersedia sumber pakan yang memadai
   Semua jenis tanaman berbunga yang menghasilkan nektar (makanan lebah), dan serbuk sari
   (makanan anakan lebah) serta menghasilkan getah (untuk membangun dan melindungi sarang) 
   dengan jumlah yang seimbang.
§  Kebutuhan air tercukupi
   Air digunakan oleh lebah Trigona sp untuk menstabilkan suhu di dalam stup dan untuk 
   mengencerkan madu ketika memberi makan larva lebah. Air diperoleh dari embun yang menepel 
   didaun atau sumber air lainnya.
§  Jauh dengan pertanian yang menggunakan pestisida
   Kontaminasi pestisida pada produk perlebahan terutama madu, polen dan propolis akan 
   menurunkan kualitas dan khasiat produk tersebut.
















MENDAPATKAN KOLONI INDUK
Koloni indukan Trigona sp. Dapat dicari Koloni indukan Trigona sp dapat dicari dipembudidaya lebah Trigona sp atau melakukan pencarian koloni di hutan dan sekitar kebun. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam  mencari bakalan koloni di hutan adalah :
§  Lihatlah aktivitas lebah yang hilir mudik di sekitar sarang
§  Perhatikan aktivitas lebah yang sedang mengambil nektar, polen dan getah
§  Lakukan pelukaan batang pohon untuk memacing Trigona mengambil getah.
§  Perhatikan batang pohon/ bambu dan diantara batu yang berlubang dan berongga.
§  Lubang ukuran 1 – 2 cm dikelilingi getah kering berwarna cokelat kehitaman (pintu keluar masuk lebah)
§  Tutup pintu keluar masuk lebah, potong kayu/bambu bagian sarang 

















PEMBUATAN DAN PENEMPATAN STUP
Stup atau rumah lebah dibuat agar lebah aman/nyaman betah tinggal disarangnya dan memudahkan 
pemanenan produk perlebahan. Karena itu bahan, ukuran  dan bentuknya pun berbeda-beda disetiap 
wilayah. Namun secara umum prinsipnya sama yaitu memanfaatkan bahan lokal, aman, nyaman dan 
tahan lama.
§  Bahan stup : umumnya papan kayu kering dengan ketebalan minimal 1,5 cm, tidak berbau, bebas bahan kimia dan memiliki kekuatan dan keawetan yang baik.
§  Ukuran stup horizontal panjang 30 cm x lebar 20 cm x tinggi 17 cm dan ukuran stup vertikal bersusun : Lantai (1) dan 2 panjang 12,5 cm x lebar 12,5 x tinggi 30 cm dan lantai (3) panjang 12,5 cm x lebar 12,5 cm x tinggi 15 cm
§  Stup ditempatkan pada lokasi yang teduh terlindung sinar matahari langsung dan air.



















PEMINDAHAN KOLONI
Umumnya ruang pada sarang alami relatif sempit, sehingga untuk keperluan budidaya, koloni yang 
diperoleh dari alam perlu dipindahkan ke stup. Langkah pemindahan koloni lebah Trigona sp.
§  Siapkan koloni yang diperoleh dari alam dan siapkan stup kosong
§  Buka sarang koloni tersebut dengan cara membelah kayu atau belah bambu
§  Pastikan lebah ratu serta seluruh koloni dan bagian telur termasuk sebagian  polen dan madu secara 
   perlahan dipindahkan ke stup yang baru, susunanya samakan dengan posisi pada bambu.
§  Tutup dengan mika bening selanjutnya pasang penutup stup. Tempelkan  lem getah propolis dari 
   sarang lama pada lubang pintu keluar-masuk agar lebah mengenali stup barunya.
§  Dekatkan stup lama pada stup baru dan biarkan beberapa saat sampai semua lebah pekerja 
   berpindah ke stup baru.
§  Tempatkan stup baru pada lokasi dimana koloni lama disimpan agar lebah pekerja mengenali 
   lingkungannya dan memudahkan  proses pemindahan koloni.
§  Pemindahan koloni sebaiknya pada sore hari, agar semua koloni lebah lebih cepat masuk kedalam 
   stup yang baru.



















PEMELIHARAAN
Selama proses budidaya Trigona sp,
kegiatan pemeliharaan yang perlu dilakukan adalah :
§  Pembersihan stup dan sekitarnya dari kotoran, untuk menghindari penganggu lebah pendatang.
§  Menjaga lebah madu Trigona sp dari gangguan serangga lain seperti semut, laba-laba dan tawon liar. Jauhkan dari unggas terutama ayam
§  Pengecekan koloni lebah setiap dua pekan atau setiap bulan untuk memastikan perkembangan dan kesehatannya
-       Ciri koloni sehat : memiliki sel telur, kantong madu, kantong polen, anggota koloni bertambah, warna sarang tidak kusam dan terlihat segar.
-       Ciri koloni tidak sehat : jumlah sel telor, kantong madu, kantong polen tidak bertambah dan cenderung menurun jumlah dan kualitasnya


PEMANENAN
Pada kondisi ideal ketika koloni lebah sehat, sumber pakan melimpah dan tidak terdapat gangguan, periode waktu panen per tiga bulan. Sarang yang sudah mulai penuh oleh madu dan polen dapat dilhat dari aktivitas lebahnya yang agresif dan cenderung menyerang.
Tahapan pemanenan sebagai berikut :
§  Panen dilakukan ketika menjelang akhir musim bunga
§  Alat panen : penampung madu, penampung polen dan propolis, pisau sayat, sendok, saringan dan masker.
§  Panen higienis mengunakan peralatan yang bersih dengan sistem tiris (tanpa diperas)
§  Pastikan lebah ratu tidak terangkat
§  Ambil dan pisahkan bagian madu dan polen
§  Sisakan sebagian sarang berisi madu dan pollen sebagai cadangan makanan koloni lebah.
§  Tutup rapat kotak sarang tempatkan diposisi semula
§  Buka kantong madu dan tiriskan pada tempat tertutup
§  Keluarkan polen dengan menyayat kantongnya dan simpan siap untuk dikeringkan
§  Madu disaring masukan ketempat penampungan tertutup untuk dikemas dalam botol
§  Ampas perasan kulit kantong polen dan kulit kantong madu siap diproses menjadi proposlis.















0 komentar:

Posting Komentar