KEUNGGULAN
LEBAH MADU Trigona sp
Budidaya lebah madu Trigona sp relatif lebih mudah dibandingkan dengan lebah madu Apis.
Keunggulan Trigona sp antara lain :
§ Dapat
dilakukan secara menetap
§ Tidak
perlu pemeliharaan secara intensif
§ Variasi
sumber pakan beragam
§ Tidak
menyengat
§ Tidak
memerlukan peralatan khusus
§ Relatif
tahan hama penyakit dan tidak ada masa paceklik
§ Mudah
beradaptasi dengan lingkungan baru.
PEMILIHAN
LOKASI BUDIDAYA
Pemilihan lokasi merupakan bagian yang
tidak kalah pentingnya dalam budidaya, selain kondisi iklim, beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam budidaya lebah madu Trigona sp adalah :
§ Tersedia
sumber pakan yang memadai
Semua jenis tanaman berbunga yang
menghasilkan nektar (makanan lebah), dan serbuk sari
(makanan anakan lebah)
serta menghasilkan getah (untuk membangun dan melindungi sarang)
dengan jumlah
yang seimbang.
§ Kebutuhan
air tercukupi
Air digunakan oleh lebah Trigona sp untuk menstabilkan suhu di
dalam stup dan untuk
mengencerkan madu ketika memberi makan larva lebah. Air
diperoleh dari embun yang menepel
didaun atau sumber air lainnya.
§ Jauh
dengan pertanian yang menggunakan pestisida
Kontaminasi pestisida pada produk
perlebahan terutama madu, polen dan propolis akan
menurunkan kualitas dan
khasiat produk tersebut.
MENDAPATKAN
KOLONI INDUK
Koloni indukan Trigona sp. Dapat dicari Koloni indukan Trigona sp dapat dicari dipembudidaya lebah Trigona sp atau melakukan pencarian koloni di hutan dan sekitar
kebun. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mencari bakalan koloni di hutan adalah :
§ Lihatlah
aktivitas lebah yang hilir mudik di sekitar sarang
§ Perhatikan
aktivitas lebah yang sedang mengambil nektar, polen dan getah
§ Lakukan
pelukaan batang pohon untuk memacing Trigona mengambil getah.
§ Perhatikan
batang pohon/ bambu dan diantara batu yang berlubang dan berongga.
§ Lubang
ukuran 1 – 2 cm dikelilingi getah kering berwarna cokelat kehitaman (pintu
keluar masuk lebah)
§ Tutup
pintu keluar masuk lebah, potong kayu/bambu bagian sarang
PEMBUATAN DAN PENEMPATAN STUP
Stup atau rumah lebah dibuat agar lebah
aman/nyaman betah tinggal disarangnya dan memudahkan
pemanenan produk
perlebahan. Karena itu bahan, ukuran dan
bentuknya pun berbeda-beda disetiap
wilayah. Namun secara umum prinsipnya sama
yaitu memanfaatkan bahan lokal, aman, nyaman dan
tahan lama.
§ Bahan
stup : umumnya papan kayu kering dengan ketebalan minimal 1,5 cm, tidak berbau,
bebas bahan kimia dan memiliki kekuatan dan keawetan yang baik.
§ Ukuran
stup horizontal panjang 30 cm x lebar 20 cm x tinggi 17 cm dan ukuran stup
vertikal bersusun : Lantai (1) dan 2 panjang 12,5 cm x lebar 12,5 x tinggi 30
cm dan lantai (3) panjang 12,5 cm x lebar 12,5 cm x tinggi 15 cm
§ Stup
ditempatkan pada lokasi yang teduh terlindung sinar matahari langsung dan air.
PEMINDAHAN KOLONI
Umumnya ruang pada sarang alami relatif
sempit, sehingga untuk keperluan budidaya, koloni yang
diperoleh dari alam
perlu dipindahkan ke stup. Langkah pemindahan koloni lebah Trigona sp.
§ Siapkan
koloni yang diperoleh dari alam dan siapkan stup kosong
§ Buka
sarang koloni tersebut dengan cara membelah kayu atau belah bambu
§ Pastikan
lebah ratu serta seluruh koloni dan bagian telur termasuk sebagian polen dan madu secara
perlahan dipindahkan ke
stup yang baru, susunanya samakan dengan posisi pada bambu.
§ Tutup
dengan mika bening selanjutnya pasang penutup stup. Tempelkan lem getah propolis dari
sarang lama pada
lubang pintu keluar-masuk agar lebah mengenali stup barunya.
§ Dekatkan
stup lama pada stup baru dan biarkan beberapa saat sampai semua lebah pekerja
berpindah ke stup baru.
§ Tempatkan
stup baru pada lokasi dimana koloni lama disimpan agar lebah pekerja mengenali
lingkungannya dan memudahkan proses
pemindahan koloni.
§ Pemindahan
koloni sebaiknya pada sore hari, agar semua koloni lebah lebih cepat masuk
kedalam
stup yang baru.
Selama proses budidaya Trigona sp,
kegiatan pemeliharaan yang perlu dilakukan
adalah :
§ Pembersihan
stup dan sekitarnya dari kotoran, untuk menghindari penganggu lebah pendatang.
§ Menjaga
lebah madu Trigona sp dari gangguan
serangga lain seperti semut, laba-laba dan tawon liar. Jauhkan dari unggas
terutama ayam
§ Pengecekan
koloni lebah setiap dua pekan atau setiap bulan untuk memastikan perkembangan
dan kesehatannya
- Ciri
koloni sehat : memiliki sel telur, kantong madu, kantong polen, anggota koloni
bertambah, warna sarang tidak kusam dan terlihat segar.
- Ciri
koloni tidak sehat : jumlah sel telor, kantong madu, kantong polen tidak
bertambah dan cenderung menurun jumlah dan kualitasnya
PEMANENAN
Pada kondisi ideal ketika koloni lebah
sehat, sumber pakan melimpah dan tidak terdapat gangguan, periode waktu panen
per tiga bulan. Sarang yang sudah mulai penuh oleh madu dan polen dapat dilhat
dari aktivitas lebahnya yang agresif dan cenderung menyerang.
Tahapan pemanenan sebagai berikut :
§ Panen
dilakukan ketika menjelang akhir musim bunga
§ Alat
panen : penampung madu, penampung polen dan propolis, pisau sayat, sendok, saringan
dan masker.
§ Panen
higienis mengunakan peralatan yang bersih dengan sistem tiris (tanpa diperas)
§ Pastikan
lebah ratu tidak terangkat
§ Ambil
dan pisahkan bagian madu dan polen
§ Sisakan
sebagian sarang berisi madu dan pollen sebagai cadangan makanan koloni lebah.
§ Tutup
rapat kotak sarang tempatkan diposisi semula
§ Buka
kantong madu dan tiriskan pada tempat tertutup
§ Keluarkan
polen dengan menyayat kantongnya dan simpan siap untuk dikeringkan
§ Madu
disaring masukan ketempat penampungan tertutup untuk dikemas dalam botol
§ Ampas
perasan kulit kantong polen dan kulit kantong madu siap diproses menjadi
proposlis.