PEMBUATAN DAM PENAHAN

Posted by IIS YUNINGSIH on Rabu, Oktober 06, 2021 with No comments

PEMBUATAN DAM PENAHAN PADA KTH PUTRA HARAPAN
DS. CINUNJANG KEC.GUNUNGTANJUNG KAB. TASIKKMALAYA

 

 

KTH Putra Harapan merupakan salah satu KTH yang berada di Desa Cinunjang Kecamatan Gunungtanjung Kab. Tasikmalaya  merupakan binaan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VI. Pada Anggaran 2021, Cabang Dinas kehutanan Wilayah VI menjalin kerjasama dengan KTH Putra Harapan dalam kegiatan Pembuatan Dam Penahan.

Dam penahan adalah bendungan kecil yang lolos air dengan kontruksi bronjong batu atau crucuk kayu/bamboo yang dibuat pada alur  jurang dengan tinggi maksimum 4 meter.

Manfaat DAM  Penahan adalah untuk mengendalikan endapan dan aliran air permukaan dari Daerah Tangkapan Air (Catchement Area) di bagian hulu serta meningkatkan permukaan air tanah di bagian hilirnya.

Lokasi pembuatan Dam berada di Blok Sukahurip Desa Cinunjang Kecamatan Gunungtanjung. Ukuran bangunan Dam Penahan yang dibuat oleh KTH Putra Harapan berukuran lebar alur bawah 4 m, tinggi 2,5 m dan lebar bagian atas alur 8 m.



Tampak Atas



Tahapan dalam pelaksanaan Pembuatan Dam Penahan yaitu :

1. Pembersihan lapangan

  • Pembuatan DPn dilaksanakan di lokasi yang telah ditetapkan
  • Lokasi pembuatan DPn dibersihkan dari pepophonan, semak belukar dan lain-lain yang dapat mengganggu jalannya pekerjaan
  • Areal yang dibersihkan dilebihkan 1 m dari pinggir areal yang ditentukan sebagai areal kerja


2. Pemasangan Bouwplank

  • Lokasi yang telah ditetapkan perlu dilakukan pengukuran kembali sekaligus memberi patok untuk menentukan posisi dan letak bangunan.
  • Pemasangan bouwplank bertujuan untuk mendapatkan titik=titik bangunan yang diperlukan sesuai dengan hasil pengukuran
    Syarat-syarat memasang bouwplank :
  • Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah
  • Berjarak cukup dekat dari rencana galian, diusahakan bouwplank tidak goyang akibat pelaksanaan galian
  • Terdapat titik atau dibuat tanda-tanda
  • Sisi atas bouwplank harus terletar satu bidang (horizontal) dengan papan bouwplank lainnya
  • Letak kedudukan bouplank harus seragam (menghadap dalam bangunan semua)

3. Penggalian tanah

  • Penggalian tanah dilakukan untuk penempatan bronjong batu lapisan dasar
  • Tanah digali sedalam 50 cm
  • Panjang dan lebar galian disesuaikan dengan gambarbteknis DPn

4. Pemasangan Cerucuk

  • Cerucuk terbuat dari besi beton berulir ukuran 12 mm
  • Fungsi dari cerucuk adalah untuk memperkuat dan memperkokok badan bendung
  • Cerucuk ditancapkan sedalam 1 m, dan yang berada di atas tanah sepanjang 50 cm menjadi pengikat/penguat kawat bronjong lapisan dasar
  • Cerucuk dipasang/ditancapkan secara menyamping dan memanjang dengan jarak masing-masing 1 m

5. Pemasangan batu, bronjong dan ijuk

  • Pemasangan dan pengisian kawat bronong dengan batu belah dilakukan lapis demi lapis agar bronjong yang satu dengan yang lainnya  yang terdapat dalam satu lapisan dapat diikat dengan baik dan kuat
  • Kawar bronjong harus dibentangkan dengan kuat untuk memperoleh bentuk serta posisi yang benar dengan menggunakan batang penarik (bisa menggunakan bamboo atau kayu) sebelum pengisian bat uke dalam kawat bronjong

  • Sambungkan kawat bronjong yang satu dengan yang lainnya harus terikat dengan kuat menggunakan kawat pengikat. Setiap segi enam harus menerima paling sedikit tiga lilitan kawat pengikat dan kerangka bronjong antar segi enam tapi paling sedikit tiga lilitan. Paling sedikit 15 cm kawat pengikat harus ditinggalkan sesudah pengikatan terakhir dan dibengkokkan ke dalam bronjong.
  • Pengisian bronjong kawat dengan batu belah dilakukan sebagai berikut :
    • Diameter batu yang dipilih berukuran lebih besar dari pada lubang anyaman bronjong.
    • Batu harus dimasukan satu demi satu sehingga diperoleh kepadatan maksimum dan rongga seminimal mungkin.
  • Pemasangan ijuk dilakukan secara vertical diantara bronjong kawat pertama dan kedua dari arah depan. Ijuk dipasang dari lapisan dasar sampai lapisan teratas.