PERSEMAIAN SWADAYA

Posted by IIS YUNINGSIH on Senin, November 30, 2020 with No comments

PERSEMAIAN SWADAYA
PADA KTH PUTRA HARAPAN


Sengon atau albasia, merupakan jenis tanaman kayu-kayuan yang menjadi primadona bagi sebagian besar masyarakat pemilik lahan kering.  Selain pertumbuhannya cepat dan berumur relativ pendek, juga harga jual kayunya cukup tinggi dan stabil serta dari waktu ke waktu cenderung meningkat. 

Seiring dengan hal tersebut, maka kebutuhan bibit sengon/albasia semakin meningkat.  Hal ini dapat dilihat dari banyaknya para penangkar bibit yang mengembangkan jenis sengon/albasia tersebut untuk dijual kepada masyarakat yang membutuhkannya.  Penjualan bibit sengon sudah dilakukan/dijual secara keliling (menggunakan mobil pickup) bahkan sudah dijual secara online yang notabene asal usul benih dari bibit tersebut tidak jelas.

Bibit sengon/albasia yang berkulitas baik adalah bibit yang bersumber dari pohon induk yang baik dan atau sudah disetifikasi bahkan seharusnya bibit tersebut berasal persemaian yang dekat dengan lokasi tanaman agar bibit yang dihasilkan sudah beradaptasi dengan lingkungan tersebut.  Sedangkan bibit sengon/albasia yang beredar dimasyarakat sebagian besar tidak jelas asal-usulnya, artinya apakah bibit berasal dari pohon induk yang baik atau bukan.

Melihat prosefek tersebut, Kelompok Tani Hutan (KTH)  Putra Harapan yang merupakan salah satu KTH yang ada di Kecamatan Gunungtanjung, memiliki keinginan untuk membuat persemaian sengon secara swadaya.  Kendala yang dihadapi oleh KTH Putra Harapan dalam membuat persemaian tersebut adalah belum mengetahui dan menguasai pengetahuan serta keterampilan dalam membuat persemaian Sengon. 

Memperhatikan kendala yang d hadapi oleh KTH Putra Harapan tersebut, maka Penyuluh Kehutanan wilayah Kec. Gunungtanjung berupaya membantu memecahkan kendala tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan Pendidikan dan latihan bagi petani melalui Kursus Tani.  Kursus Tani merupakan proses belajar mengajar bagi pelaku utama beserta keluarganya yang diselenggarakan dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan pengalaman petani. Proses kegiatan belajar-mengajar dalam kursus tani “belajar sambil melakukan dan belajar dengan melihat”.

Dengan cara tersebut, KTH Putra Harapan bisa berpartisifasi aktif, mengerjakan, memecahkan masalah dan dapat belajar dari pengalaman. Materi yang diajarkan meliputi perlakuan benih sengon, pembuatan bedeng sapih, penaburan benih sengon, pengisian polybag, penyapihan bibit, pembuatan naungan dan pemeliharaan.


Setelah selesai pelaksanaan kegiatan Kursus Tani tersebut, KTH Putra Harapan telah membuat persemaian Sengon/albasia secara swadaya sebanyak 3.000 batang, dimana masing-masing anggota KTH sebanyak 15 orang membuat bibit sengon  sebanyak 50 batang. Untuk persemaiannya dibuat pada 2 titik dan disimpan secara bersama-sama serta pemeliharaannya juga dilakukan secara bersama-sama sehingga semua anggota yang terlibat dalam pembuatan persemaian berpartisipasi aktif, mengerjakan dan memecahkan masalah dan dapat belajar dari pengalaman. Ada pun Permasalahan yang ditemukan oleh setiap anggota dipecahkan/dibahas pada setiap pertemuan kelompok sehingga bisa berbagi pengalaman.

Untuk mengembangkan usaha persemaian, kedepannya KTH Putra Harapan berencana akan membuat persemaian jenis-jenis yang lain seperti Manggis, Petai, Nangka, Balsa, Manglid, Kamper dan lain-lain. Usaha persemaian tersebut ditargetkan bisa memenuhi kebutuhan bibit di kecamatan Gunungtanjung khusunya dan Kabupaten Tasikmalaya pada umumnya.














PAKAN TRIGONA sp

Posted by IIS YUNINGSIH on Rabu, Oktober 14, 2020 with No comments

JENIS TANAMAN SUMBER PAKAN TRIGONA SP YANG MENYEDIAKAN PAKAN SEPANJANG TAHUN

 

Produk yang dihasilkan oleh Trigona sp  adalah berupa  madu, pollen dan propolis. Ketiga produk tersebut sangat dipengaruhi oleh ketersediaan stok pakan disekitar tempat budidaya.  Sumber pakan lebah Trigona sp berasal dari tanaman yang mengandung nectar, pollen dan resin. Sumber pakan tersebut bisa berasal dari tanaman kayu-kayuan, buah-buahan, tanaman pertanian, bunga liar dan tanaman bunga hias. Untuk menghasilkan madu yang melimpah maka perlu diperhatikan jenis tanamaan yang sangat disukai oleh Trigona sp dan dapat tersedia sepanjang tahun yaitu dengan cara penamanan tanaman penghasil  nectar, pollen dan propolis disekitar tempat budidaya. Ada beberapa jenis tanaman yang direkomendasikan sebagai sumber pakan yang disukai oleh Trigona sp dan dapat tersedia sepanjang tahun  antara lain : 

1. Bunga Air Mata Pengantin

Bunga Air Mata Pengantin memiliki nama lain yaitu coral vine juga disebut chain of love dan Mexican creeper (Antigonon). Bunga ini termasuk kelompok tumbuhan merambat (liana) anggota famili Polygonaceae. Bunga Air Mata Pengantin berbentuk hati, dan terkadang berbentuk segitiga dengan dimensi panjang 2,5 hingga 7,5 cm. Jenis bunga ini mempunyai dua warna yaitu merah muda dan putih.

Bunga Air Mata Pengantin merupakan bunga yang mengandung nektar dan pollen sehingga disukai oleh serangga penyerbuk (polinator) seperti kumbang, kupu-kupu, lebah, dan semut. Dapat diperbanyak dengan menggunakan metode merunduk, stek batang dan biji.

Tumbuhan air mata pengantin pun menjadi salah satu tanaman hias luar ruangan yang bandel, mudah ditanam dan pelihara. Keistimewaan tananaman ini adalah berbunga terus tanpa mengenal musim. Karena bunga ini dapat tumbuh merambat maka paling cocok digunakan untuk dirambatkan ke anyaman besi pada pergola, pagar sebagai peneduh di halaman rumah. Tumbuhan ini dapat tumbuh dengan cepat tumbuh dan menjadi gulma apabila dibiarkan tidak terawat.

2. Bunga Batavia

Bunga Batavia memiliki nama lain Peregrina (Inggris), Pattawia (Thailand) dan Qin ye ying (Cina). Bunga ini termasuk Famili Euphorbiaceae spesies Jatropha.  Tumbuhan berbatang kayu ini memiliki bunga kecil-kecil berkelompok pada tangkai yang muncul diujung ranting.  Memiliki dua macam warna yaitu merah jambu dan merah tua.  Daunnya berbentuk oval berukuran 5 – 7 cm. Tanaman ini tidak tumbuh terlalu tinggi.

Bunga Batavia memiliki bunga  yang mengandung nectar dan pollen sehingga tanaman Batavia merupakan tanaman yang sangat disukai oleh kumbang, kupu-kupu lebah, semut dan burung kolibri.

Tanaman ini termasuk perdu hias yang berbunga sepanjang tahun.  Bisa tumbuh dimana saja, asalkan cukup air dan sinar matahari.  Mudah diperbanyak baik dengan cangkok batang, stek maupun biji.

3. Bunga Santos Lemon

Bunga santos lemon memiliki nama latin Xanthostemon chrysanthus, merupakan tanaman hias yang bunganya sekilas menyerupai bunga jambu air/bunganya yang berbentuk jarum.  Memiliki panjang daun sekitar 15 cm, jenis bunga ini memiliki dua warna yaitu warna Merah dan Kuning.

Tanaman ini termasuk salah satu dari tanaman bunga penghasil nektar dan pollen, sehingga sangat disukai oleh lebah atau tawon. Kelebihan tanaman santos lemon adalah rajin berbunga sepanjang musim menjadikan tanaman ini sebagai pilihan oleh para peternak lebah untuk dibudidaya.

Perbanyakan tanaman santos lemon dengan cara stek dan biji. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari banyak sehingga cocok ditanam pada tempat terbuka.

4. Pohon Nangka

Nangka memiliki nama lain yaitu jackfruit (inggris) dengan nama ilmiah Artocarpus heterophyllus. Pohon nangka termasuk ke dalam Famili Moraceae.

Pohon nangka umumnya berukuran sedang, batang bulat silindris, tajuknya padat dan lebat, melebar dan membulat apabila di tempat terbuka. Seluruh bagian tumbuhan mengeluarkan getah putih pekat apabila dilukai.

Daun tunggal, tersebar, bertangkai 1–4 cm, helai daun agak tebal seperti kulit, kaku, bertepi rata, bulat telur terbalik sampai jorong (memanjang) 3,5-12 × 5–25 cm, dengan pangkal menyempit sedikit demi sedikit, dan ujung pendek runcing atau agak runcing. Daun penumpu bulat telur lancip, panjang sampai 8 cm, mudah rontok dan meninggalkan bekas serupa cincin.

Tumbuhan nangka berumah satu (monoecious), perbungaan muncul pada ketiak daun pada pucuk yang pendek dan khusus, yang tumbuh pada sisi batang atau cabang tua. Bunga jantan dalam bongkol berbentuk gada atau gelendong 1-3 × 3–8 cm, dengan cincin berdaging yang jelas di pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari kekuningan dan berbau harum samar apabila masak. Bunga nangka disebut babal. Setelah melewati umur masaknya, babal akan membusuk (ditumbuhi kapang) dan menghitam semasa masih di pohon, sebelum akhirnya terjatuh. Bunga betina dalam bongkol tunggal atau berpasangan, silindris atau lonjong, hijau tua.

Buah majemuk (syncarp) berbentuk gelendong memanjang, seringkali tidak merata, panjangnya hingga 100 cm, pada sisi luar membentuk duri pendek lunak. Daging buah, yang sesungguhnya adalah perkembangan dari tenda bunga, berwarna kuning keemasan apabila masak, berbau harum-manis yang keras, berdaging, kadang-kadang berisi cairan (nektar) yang manis. Biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak gepeng, panjang 2–4 cm, berturut-turut tertutup oleh kulit biji yang tipis coklat seperti kulit, endokarp yang liat keras keputihan, dan eksokarp yang lunak. Keping bijinya tidak setangkup.

Nangka sudah bisa ditanam di pot dan menjadi hiasan di pekarangan rumah, oleh karena itu tanaman angka sangat mudah untuk dibudiayakan dan menjadi sumber pakan Trigona sp. Tanaman angka angka semua bagian batangnya menghasilkan getah berwarna putih dengan cara dilukai dan pada buah angka yang masih muda. Pollen terdapat pada bunga angka dan pada bunga angka yang sudah menghitam semasa masih dipohon. Sedangkan sumber nectar terdapat pada buah angka yang sudah matang. Kelebihan tanaman angka ini menghasilkan getah sepanjang tahun dengan perlakuan di lukai.







BUDIDAYA TRIGONA

Posted by IIS YUNINGSIH on Rabu, April 29, 2020 with No comments


KEUNGGULAN LEBAH MADU Trigona sp
Budidaya lebah madu Trigona sp relatif lebih mudah dibandingkan dengan lebah madu Apis. Keunggulan Trigona sp antara lain :
§  Dapat dilakukan secara menetap
§  Tidak perlu pemeliharaan secara intensif
§  Variasi sumber pakan beragam
§  Tidak menyengat
§  Tidak memerlukan peralatan khusus
§  Relatif tahan hama penyakit dan tidak ada masa paceklik
§  Mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.


PEMILIHAN LOKASI BUDIDAYA
Pemilihan lokasi merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya dalam budidaya, selain kondisi iklim, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya lebah madu Trigona sp adalah :
§  Tersedia sumber pakan yang memadai
   Semua jenis tanaman berbunga yang menghasilkan nektar (makanan lebah), dan serbuk sari
   (makanan anakan lebah) serta menghasilkan getah (untuk membangun dan melindungi sarang) 
   dengan jumlah yang seimbang.
§  Kebutuhan air tercukupi
   Air digunakan oleh lebah Trigona sp untuk menstabilkan suhu di dalam stup dan untuk 
   mengencerkan madu ketika memberi makan larva lebah. Air diperoleh dari embun yang menepel 
   didaun atau sumber air lainnya.
§  Jauh dengan pertanian yang menggunakan pestisida
   Kontaminasi pestisida pada produk perlebahan terutama madu, polen dan propolis akan 
   menurunkan kualitas dan khasiat produk tersebut.
















MENDAPATKAN KOLONI INDUK
Koloni indukan Trigona sp. Dapat dicari Koloni indukan Trigona sp dapat dicari dipembudidaya lebah Trigona sp atau melakukan pencarian koloni di hutan dan sekitar kebun. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam  mencari bakalan koloni di hutan adalah :
§  Lihatlah aktivitas lebah yang hilir mudik di sekitar sarang
§  Perhatikan aktivitas lebah yang sedang mengambil nektar, polen dan getah
§  Lakukan pelukaan batang pohon untuk memacing Trigona mengambil getah.
§  Perhatikan batang pohon/ bambu dan diantara batu yang berlubang dan berongga.
§  Lubang ukuran 1 – 2 cm dikelilingi getah kering berwarna cokelat kehitaman (pintu keluar masuk lebah)
§  Tutup pintu keluar masuk lebah, potong kayu/bambu bagian sarang 

















PEMBUATAN DAN PENEMPATAN STUP
Stup atau rumah lebah dibuat agar lebah aman/nyaman betah tinggal disarangnya dan memudahkan 
pemanenan produk perlebahan. Karena itu bahan, ukuran  dan bentuknya pun berbeda-beda disetiap 
wilayah. Namun secara umum prinsipnya sama yaitu memanfaatkan bahan lokal, aman, nyaman dan 
tahan lama.
§  Bahan stup : umumnya papan kayu kering dengan ketebalan minimal 1,5 cm, tidak berbau, bebas bahan kimia dan memiliki kekuatan dan keawetan yang baik.
§  Ukuran stup horizontal panjang 30 cm x lebar 20 cm x tinggi 17 cm dan ukuran stup vertikal bersusun : Lantai (1) dan 2 panjang 12,5 cm x lebar 12,5 x tinggi 30 cm dan lantai (3) panjang 12,5 cm x lebar 12,5 cm x tinggi 15 cm
§  Stup ditempatkan pada lokasi yang teduh terlindung sinar matahari langsung dan air.



















PEMINDAHAN KOLONI
Umumnya ruang pada sarang alami relatif sempit, sehingga untuk keperluan budidaya, koloni yang 
diperoleh dari alam perlu dipindahkan ke stup. Langkah pemindahan koloni lebah Trigona sp.
§  Siapkan koloni yang diperoleh dari alam dan siapkan stup kosong
§  Buka sarang koloni tersebut dengan cara membelah kayu atau belah bambu
§  Pastikan lebah ratu serta seluruh koloni dan bagian telur termasuk sebagian  polen dan madu secara 
   perlahan dipindahkan ke stup yang baru, susunanya samakan dengan posisi pada bambu.
§  Tutup dengan mika bening selanjutnya pasang penutup stup. Tempelkan  lem getah propolis dari 
   sarang lama pada lubang pintu keluar-masuk agar lebah mengenali stup barunya.
§  Dekatkan stup lama pada stup baru dan biarkan beberapa saat sampai semua lebah pekerja 
   berpindah ke stup baru.
§  Tempatkan stup baru pada lokasi dimana koloni lama disimpan agar lebah pekerja mengenali 
   lingkungannya dan memudahkan  proses pemindahan koloni.
§  Pemindahan koloni sebaiknya pada sore hari, agar semua koloni lebah lebih cepat masuk kedalam 
   stup yang baru.



















PEMELIHARAAN
Selama proses budidaya Trigona sp,
kegiatan pemeliharaan yang perlu dilakukan adalah :
§  Pembersihan stup dan sekitarnya dari kotoran, untuk menghindari penganggu lebah pendatang.
§  Menjaga lebah madu Trigona sp dari gangguan serangga lain seperti semut, laba-laba dan tawon liar. Jauhkan dari unggas terutama ayam
§  Pengecekan koloni lebah setiap dua pekan atau setiap bulan untuk memastikan perkembangan dan kesehatannya
-       Ciri koloni sehat : memiliki sel telur, kantong madu, kantong polen, anggota koloni bertambah, warna sarang tidak kusam dan terlihat segar.
-       Ciri koloni tidak sehat : jumlah sel telor, kantong madu, kantong polen tidak bertambah dan cenderung menurun jumlah dan kualitasnya


PEMANENAN
Pada kondisi ideal ketika koloni lebah sehat, sumber pakan melimpah dan tidak terdapat gangguan, periode waktu panen per tiga bulan. Sarang yang sudah mulai penuh oleh madu dan polen dapat dilhat dari aktivitas lebahnya yang agresif dan cenderung menyerang.
Tahapan pemanenan sebagai berikut :
§  Panen dilakukan ketika menjelang akhir musim bunga
§  Alat panen : penampung madu, penampung polen dan propolis, pisau sayat, sendok, saringan dan masker.
§  Panen higienis mengunakan peralatan yang bersih dengan sistem tiris (tanpa diperas)
§  Pastikan lebah ratu tidak terangkat
§  Ambil dan pisahkan bagian madu dan polen
§  Sisakan sebagian sarang berisi madu dan pollen sebagai cadangan makanan koloni lebah.
§  Tutup rapat kotak sarang tempatkan diposisi semula
§  Buka kantong madu dan tiriskan pada tempat tertutup
§  Keluarkan polen dengan menyayat kantongnya dan simpan siap untuk dikeringkan
§  Madu disaring masukan ketempat penampungan tertutup untuk dikemas dalam botol
§  Ampas perasan kulit kantong polen dan kulit kantong madu siap diproses menjadi proposlis.